Taukah anda ?? peran serta pesantren sudah sejak awal mulanya NKRI indonesia berjuang melawan penjajah

Bismillahirrohmanirrohim

Sejarah Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran dan perjuangan pesantren. Sejak masa awal kedatangan Islam, terutama pada masa walisongo hingga masa penjajahan belanda,masa kemerdekan hingga kini, persantren telah menyumbang sejuta jasa yang tak ternilai harganya bagi Indonesia terutama kepada pengembangan agama Islam. Sebut saja Raden Fatah, Raja pertama Demak adalah salah satu santri di Pesantren asuhan Sunan Ampel. Begitu pula Sunan Giri, Sunan  Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kudus yang merupakan panglima perang kerajaan Demak adalah generasi awal santri Pesantren yang perannya dalam penyebaran agama Islam sangatlah besar.

Dalam masa penjajahan, di Jawa ada nama Pangeran Diponegoro, di Sumatera ada Tuanku Imam Bonjol yang dijuluki Harimau Nan Salapan, di Aceh ada Teuku Umar dan Teuku Cik Di Tiro, di Makasar ada Syeh Yusuf  yang kesemuanya berjuang mengorbankan jiwa dan raga menentang penjajah Belanda. Pada kurun waktu tahun 1900-an,  muncul pula nama-nama besar seperti KH. Hasyim Asyari, Hos Cokroaminoto pendiri SI (Sarekat Islam), KH  Ahmad Dahlan, dan lain sebagainya. Pada masa kemerdekaan, muncul nama-nama seperti KH. Wahab Hasbullah, M. Natsir, KH. Wahid Hasyim, Buya Hamka, KH. Saifuddin Zuhri.  Dan pada masa sekarang terdapat sesepuh ulama seperti KH. Maemun Zubair, KH. Dimyati Rois dan lain-lain, dimana bisa kita lihat perannya dalam dunia politik maupun pengembangan agama Islam (Pesantren). Ada pula ulama yang lebih muda seperti alm. Gus Dur, Hidayat Nur Wahid, Din Syamsyuddin, KH. Hasyim Muzadi, KH. Said Aqil Siroj dan masih banyak lagi.

Maka dari itu, dalam hal ini kami akan membagi Pesantren menjadi empat Periode; Periode masa awal Islam di Indonesia, Periode penjajahan, Periode kemerdekaan, Periode reformasi sampai sekarang.

Pendahuluan

Pesantren atau Pondok Pesantren adalah sekolah/madrasah Islam yang berasrama atau diasramakan. Para pelajar Pesantren disebut santri. Kata santri menurut Profesor Johns berasal dari bahasa Tamil yang berarti guru mengaji. Sedang kata pondok berasal dari bahasa Arab funduq yang berarti hotel atau asrama.

Dalam bukunya “Tradisi Pesantren” Zamakhsyari Dhofier menyatakan; “Pondok, Masjid, santri, pengajaran kitab-kitab Islam klasik dan Kyai merupakan lima elemen dasar dari tradisi Pesantren”. Jadi bisa dibilang kelima hal tersebut adalah syarat atupun rukun berdirinya Pondok Pesantren.

Satu hal yang menarik adalah disebutkanya Masjid. Ya, sejak zaman Nabi Masjid memang menjadi pusat pendidikan Islam dan kedudukan ulama yangg menjadi pewaris para Nabi menuntut mereka untuk mewarisi sunnah Nabi tersebut.Dan sejarah pun membuktikan bahwa pembangunan Pondok selalu didahului dengan pembangunan Masjid dimana sang Kyai mengajar. Kemudian ketika santri sudah cukup banyak sehingga memerlukan tempat penginapan barulah dibangun Pondok, seperti halnya yang terjadi pada Pesantren Tebuireng (Jombang) dan juga Pesantren al-Anwar (Rembang).

Tujuan didirikannya pesantren adalah untuk memperdalam pengetahuan tentang Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, dengan mempelajari bahasa Arab dan kaidah-kaidah tata bahasa Arab. Hal tersebut memang benar adanya, namun disamping itu menurut kami, tujuan didirikannya pesantren adalah sebagai pusat dakwah islamiyyah dalam rangka menyebarluaskan ajaran agama Islam dan meningkatkan iman dan ketakwaan kaum muslim.

Pesantren Di Masa Awal Islam

Terdapat kesepakatan diantara ahli sejarah Islam  yang menyatakan bahwa  pendiri pesantren pertama adalah dari kalangan Walisongo, namun terdapat perbedaan pendapat mengenai siapa dari mereka yang pertama kali mendirikannya. Ada yang mengganggap bahwa Maulana Malik Ibrahim-lah pendiri pesantren pertama, adapula yang menganggap Sunan Ampel, bahkan ada pula yang menyatakan pendiri pesantren pertama adalah Sunan Gunung Jati, Syarif Hidayatullah. Akan tetapi pendapat terkuat adalah pendapat pertama. Sedang mengenai pendapat yang menyatakan pesantren paling tua adalah pesantren Tegalsari Ponorogo maka hal tersebut tidak sampai menafikan hal yang kami sebutkan diatas. Karena yang dimaksud adalah pendirian dan pelembagaan pesantren pertama kali.

Peran Wali Songo

Peran dan pengaruh pesantren pada masa ini sangatlah kuat. Dimulai dengan Maulana Malik ibrahim, beliau mendirikan pesantren guna mempersiapkan kader-kader terdidik untuk melanjutkan perjuangan menyebarkan agama Islam. Kemudian datang Sunan Ampel atau Raden Rahmat ia mendirikan pesantren di daerah rawa-rawa pemberian Majapahit. Pesantren tersebut merupakan sentra pendidikan yang sangat berpengaruh di nusantara bahkan mancanegara. Diantara murid-murid beliau adalah Sunan Giri yang mendirikan pesantren Giri Kedaton, beliau juga merupakan penasehat dan panglima militer ketika Raden Patah  melepaskan diri dari Majapahit. Keahlian beliau dalam fiqh menyebabkan beliau diangkat menjadi mufti se-tanah jawa. Diantara murid beliau adalah Raden Patah raja pertama kerajaan demak yang juga putra raja terakhir Majapahit Prabu Brawijaya V. Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang dibimbing oleh para Walisongo. Pada masa Raden Patah pula kerajaan Demak mengirimkan ekspedisi ke Malaka yang dipimpim Adipati Unus untuk merebut selat Malaka dari tangan Belanda.

Dan jika kita teliti tentang silsilah ilmu para Walisongo, kita akan menemukan bahwa kebanyakan silsilahnya akan sampai pada Sunan Ampel. Sebut saja Sunan Kalijaga, beliau adalah murid Sunan Bonang yang merupakan putra Sunan Ampel. Begitu pula Sunan Kudus yang banyak menuntut ilmu dari Sunan Kalijaga. Mereka semua ini punya jasa yang sangat dalam penyebaran agama Islam. Begitulah  pesantren pada masa Walisongo, ia digunakan sebagai tempat menimba ilmu sekaligus untuk menempa para santri guna menyebarluaskan ajaran agama Islam, mendidik kader-kader pendakwah guna disebarkan keseluruh nusantara. Dan hasilnya bisa kita lihat sendiri, Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia dan bahkan bukan hanya itu jumlah pengikutnya adalah yang terbanyak di dunia. Setelah itu muncul pula pesantren-pesantren lain yang mengajarkan ilmu agama di berbagai bidang berdasarkan kitab-kitab salaf.

Pesantren Di Masa Penjajahan

Pada masa penjajah Belanda, pesantren mengalami ujian dan cobaan dari Allah, pesantren harus berhadapan dengan Belanda yang sangat membatasi ruang gerak pesantren dikarenakan kekhawatiran Belanda akan hilangnya kekuasaan mereka. Sejak perjanjian Giyanti, pendidikan dan perkembangan pesantren dibatasi oleh Belanda. Belanda bahkan menetapkan resolusi pada tahun 1825 yang membatasi jumlah jamaah haji. Selain itu belanda juga membatasi kontak atau hubungan orang islam indonesia dengan negara-negara Islam yang lain. Hal-hal ini akhirnya membuat pertumbuhan dan pekembangan Islam menjadi tersendat.

Perlu diketahui, bahwa walaupun Walisongo berhasil mengislamisai sebagian besar wilayah nusantara, namun banyak atau bahkan sebagian besar dari mereka keislamannya belum sempurna. Hal ini dapat dibuktikan dalam masa sekarangpun terdapat masyarakat yg rajin sholat puasa dan sebagainya akan tetapi mereka masih mempercayai kepercayaan mistik animisme warisan nenek moyang mereka. Sebagian lagi dari mereka cuma mengenal islam melalui sholat puasa, larangan memakan daging babi, tradisi sunat saja tanpa mengenal yg lainnya. Dan pada masa penjajahan belanda proses kelanjutan dari pengislaman ini terhambat dan tersendat oleh ulah penjajah Belanda.

Sebagai respon atas penindasan Belanda, kaum santri pun mengadakan perlawanan. Menurut Clifford Geertz, antara tahun 1820-1880, telah terjadi pemberontakan besar kaum santri di indonesia yaitu :

1.) Pemberontakan kaum Paderi di Sumatera dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol

2.) Pemberontakan Pangeran Diponegoro di Jawa

3. Pemberontakan Banten akibat aksi tanam paksa yang dilakukan Kolonial Belanda

4. Pemberontakan di Aceh yang dipimpin antara lain oleh Teuku Umar dan Teuku Cik Ditiro

Pada akhir abad ke-19 segera setelah Belanda mencabut resolusi yang membatasi jamaah haji, jumlah peserta jamaah haji pun membludak. Hal ini menyebabkan tersedianya guru-guru pengajar Islam dalam jumlah yang berlipat-lipat yang dengan demikian ikut meningkatkan jumlah pesantren. Karena seperti hal yang kita ketahui, para jamaah haji pada waktu itu selain berniat untuk haji mereka juga sekalian untuk menuntut ilmu, dan ketika mereka kembali ke Indonesia mereka mengembangkan ilmunya dan menyebarluaskannya. Pada masa inilah banyak muncul ulama-ulama indonesia yang berkualitas internasional seperti Syaikh Ahmad Khatib Assambasi, Syaikh Nawawi al-Bantani, Syaikh Mahfudz At-Tarmisi, Syaikh Abdul Karim dan lain-lain. Dan kepada merekalah intisab (sanad) keilmuan kyai-kyai Indonesia bertemu.




The Importance of Parent-Teacher Partnership and CollaborationNowadays, schools and home seem to be in a constant argument about whose responsibility the child's behavior is. In as much as values are first learned in the home; educators should not discount that the students spend more of their most active hours in school. Hence, the school values have great impact on the students too. It is a two-way street nurturing the student. The responsibility of children's behavior is a partnership and a collaboration between parents and school.Parents have a unique contribution to make in their children's schooling. They have a different idea of the child than that of the teachers'. The parents know the child's history: physical, medical and social. They know the role the child plays in their home. The parents have knowledge of the significant person the child interacts with. They also have foremost idea on what makes the child happy or sad.Teachers however, bring in a different perspective as a child development professional who aptly knows the norm-accepted milestones and appropriate behaviors of children. They see how these children interact and behave with peers. They are also able to see and observe the children in a more open and non-biased manner. Teachers may also be resource people to link the parents to services their children may need; psychologist, audiologist, therapists et.al.It is time to shun the blame-game. A true parent-teacher partnership and collaboration begins with recognizing the strengths that each party may offer. By pooling and sharing this knowledge, they become more equip in helping the child develop into his utmost potential. Generally, parents today express their desire to learn best ways to raise their children. They want to learn how to improve their child-rearing skills.Creating a partnership allows the parents to ask the teacher (expert) and makes way for the teacher to mentor seeking and eager parents.Through close teacher-parent partnership and collaboration, parents can find ways to become more efficient as parents and as teachers to their children. Parents are children's teachers too. They teach by word, by all they say and do, they teach by example. The close relationship helps parent see that their everyday experiences with their children give teachable moments, opportunity for learning and education. It helps parent realize their share of responsibility in rearing the school-aged children. Teachers can keep parents informed of the children's development; beyond the academic markings and scores. Teachers and schools should offer better feedback about the child's development; emphasizing that schooling is beyond academic markings. Parents learn to appreciate their children's abilities and social character which the child is unable to express inside the home.collaboration,collaboration definition,collaboration synonym,collaboration meaning,collaborative learning,collaboration quotes,collaboration tools,collaboration tool,collaboration thesaurus,collaboration works,collaboration unity,collaboration 2018,collaboration skills,collaboration antonym,collaboration examples,collaboration in education,collaboration agreement,collaboration and teamwork,collaboration images,collaboration vs cooperation,collaboration icon,collaboration strategy,collaboration compass,collaboration lab,collaboration technologies,collaboration teamwork,collaboration brands,collaboration research,collaboration in nursing,collaboration diagram,collaboration github,collaboration shoes,collaboration platforms,collaboration project,collaboration games,collaboration pictures,collaboration opposite,collaboration company,collaboration activities,collaboration and communication,collaboration norms,collaboration youtube,collaboration meme,collaboration room,collaboration letter,collaboration abbreviation,collaboration songs,collaboration engineer,collaboration symbol,collaboration logo,collaboration capital,collaboration on sharepoint,collaboration training,collaboration email,collaboration by kellie powell,collaboration kellie powell,collaboration digital,collaboration contract,collaboration with brands,collaboration nation,collaboration vs competition,collaboration vs partnership,collaboration uml diagram,collaboration in latin,collaboration in construction,collaboration proposal,collaboration exercises,collaboration help cisco,collaboration jobs,collaboration essay,collaboration area,collaboration graphic,collaboration cooperation,collaboration questions,collaboration techniques,collaboration cartoon,collaboration dictionary,collaboration games for adults,collaboration email template,collaboration hub,collaboration workshop,collaboration quotes for teachers,collaboration continuum,collaboration day,collaboration goals examples,collaboration is,collaboration meaning in telugu,collaboration quotes for work,collaboration harvard business review,collaboration letter between companies,collaboration display,collaboration games for students,collaboration request email,collaboration 4 revit,collaboration ppt,collaboration reflection,collaboration vector,collaboration zone,collaboration deutsch,collaboration 21st century skills,collaboration not competition,collaboration data objects,collaboration plural,collaboration proposal template,collaboration versus cooperation,8x8 collaboration,collaboration between schools,collaboration keyboard,collaboration zendesk,collaboration ui,collaboration kpis,collaboration 365,collaboration questionnaire,xd collaboration,collaboration value statement,collaboration 3.0,collaboration request letter,collaboration house,collaboration hindi meaning,collaboration meaning in bengali,collaboration superpowers,collaboration journal,collaboration hashtags,collaboration uml,collaboration 2,collaboration questions interview,collaboration oxford dictionary,collaboration use cases,collaboration en anglais,collaboration meaning in marathi,collaboration quiz,collaboration 1,collaboration 2 sukshinder shinda,collaboration 4.0,collaboration 6,collaboration between universities,collaboration jam,collaboration kim monologue,collaboration ne demek,collaboration or cooperation,dw 6900 collaboration,x collaboration meaning,9tut collaboration,collaboration journey,collaboration qualitiesperjuangan,perjuangan diponegoro,perjuangan semut,perjuangan dan doa,perjuangan palestina,perjuangan pattimura,perjuangan cinta,perjuangan ra kartini,perjuangan kemerdekaan indonesia,perjuangan seorang ibu,perjuangan diplomasi,perjuangan ir soekarno,perjuangan mempertahankan kemerdekaan,perjuangan kemerdekaan,perjuangan cut nyak dien,perjuangan dan doa lirik,perjuangan menghadapi ancaman disintegrasi bangsa,perjuangan 10 november,perjuangan tuanku imam bonjol,perjuangan pangeran antasari,perjuangan hidup,perjuangan ibu melahirkan,perjuangan jendral sudirman,perjuangan ibu,perjuangan teuku umar,perjuangan ayah,perjuangan kartini,perjuangan dan doa chord,perjuangan para pahlawan,perjuangan bersenjata,perjuangan diplomasi adalah,perjuangan imam bonjol,perjuangan kh ahmad dahlan,quotes perjuangan hidup,perjuangan melahirkan,perjuangan bangsa indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan,perjuangan bahasa inggris,perjuangan mahatma gandhi,perjuangan orang tua,perjuangan rasulullah,perjuangan ahmad yani,perjuangan rhoma irama,perjuangan untung suropati,perjuangan ibu saat melahirkan,perjuangan dan doa karaoke,perjuangan fisik dan diplomasi,perjuangan pahlawan indonesia,perjuangan ldr,perjuangan guru,perjuangan bangsa indonesia dalam mempertahankan integrasi bangsa dan negara ri,perjuangan istri,perjuangan utsman bin affan,perjuangan nabi muhammad saw,perjuangan hamil,perjuangan orang sukses,perjuangan lisa blackpink,perjuangan penegakan ham di perancis menyulut terjadinya revolusi pada tahun,perjuangan terhadap ancaman disintegrasi bangsa,perjuangan nabi,perjuangan anak sekolah,perjuangan wahidiyah,perjuangan ginting,perjuangan lirik,perjuangan nasional,perjuangan nkri,perjuangan untuk sukses,perjuangan wali songo,perjuangan ahmad soebardjo,perjuangan yang dilupakan,perjuangan 1945,lagu perjuangan 17 agustus,perjuangan gam,perjuangan wanita hamil,perjuangan ham di indonesia,perjuangan hidup orang sukses,perjuangan latief hendraningrat,perjuangan gatot subroto,perjuangan fatmawati,perjuangan fpi,perjuangan wallpaper,13 perjuangan fotografer untuk mendapatkan foto terbaik,perjuangan lalu muhammad zohriFurthermore, parents who gain meaningful partnerships and collaboration with the teachers feel more important. It diminishes their isolation and anxiety in child-rearing.When parents and teachers collaborate and create a partnership, the teachers and school gain and foster a deep trust with parents too. Parents become more willing to take part and share their time and resources. Often, the school as a community evolves as the teacher-parent partnership is fostered.But most importantly, the children benefit from all this. The visibility and atmosphere of mutual partnership brings to the children a sense of belonging and hence shows more progress for the children. Children learn through example on how partnerships and collaborations can be maximized. Children learn to take responsibilities for themselves and shun the blaming others or pointing fingers for failures. They become accepting of their failures, in as much as they celebrate their successes. Through partnership and collaboration among parents and the school system; children envision a society of responsibility, initiative and action. We then, are able to rear our children to be synergistic parts of the community, our societies and our country as well.Experienced Special Education Professional with a demonstrated history of working in the individual and family services industry. Skilled in Assessment of Special Children, Behavior Coaching, Family and Support Group Facilitation, Program Development for children with special needs, Teaching different age groups. Strong education professional with a Master of Arts (M.A.) focused in Special Education and Teaching (30 units) from University of the Philippine, Diliman.. Also a former educator for the De La Salle Philippines, Inc. A woman enjoying the roller-coaster ride of motherhood.That is a beautiful occupation. And since it is beautiful, it is truly useful. (The Little Prince, Antoine de Saint-Exupery)http://www.hermommyteacher.com**Motherhood is beautiful, you are on a never ending pursuit learning to educate your children as their best first teachers.*


Kolonial Belanda Membuat Lembaga Pendidikan Ala Barat

Awal abad ke-20 atas usul Snouck Hurgronje, Belanda membuka sekolah-sekolah bersistem pendidikan barat guna menyaingi pesantren. Tujuannya adalah untuk memperluas pengaruh pemerintahan Belanda dengan asumsi masa depan penjajahan Belanda bergantung pada penyatuan wilayah tersebut dengan kebudayaan Belanda. Sekolah-sekolah ini hanya diperuntukkan bagi kalangan ningrat dan priyayi saja dengan tujuan westernisasi kalangan ningrat dan priyayi secara umum. Kelak sebagai akibat dari sekolah model Belanda ini adalah munculnya golongan nasionalis sekuler yang kebanyakan berasal dari kalangan priyayi.

Sebagai respon atas usaha Belanda tersebut para kyai pun mendirikan sistem madrasah yang diadopsi dari madrasah-madrasah yang mereka temukan ketika menuntut ilmu di Makkah. Selain itu, pesantren juga mulai mengajarkan ilmu-ilmu umum seperti matematika, ilmu bumi, bahasa Indonesia, bahkan bahasa Belanda, yang dipelopori oleh Pesantren Tebuireng pada tahun 1920. Selain itu para kyai juga mulai membuka pesantren-pesantren khusus bagi kaum wanita.

Hasilnya sungguh memuaskan pondok pesantren semakin diminati. Dalam tahun 1920-1930 jumlah pesantren dan santri-santrinya melonjak berlipat ganda dari ratusan menjadi ribuan santri. Pada kurun waktu awal 1900-san inilah lahir organisasi-organisasi Islam yang didirikan kalangan santri. Sebut saja SI yang didirikan HOS. Cokroaminoto dan H. Samanhudi, NU yang didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari, Muhammadiyah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan, PERSIS dan lain-lain. Yang kesemuanya berjuang menegakkan agama Islam dan berusaha membebaskan Indonesia dari cengkeraman Belanda.

Pada masa penjajahan Jepang untuk menyatukan langkah, visi dan misi demi meraih tujuan, organisasi-organisasi tersebut melebur menjadi satu dengan nama Masyumi (Majlis Syuro Muslimin Indonesia). Pada masa Jepang ini pula kita saksikan perjuangan KH. Hasyim Asy’ari beserta kalangan santri menentang kebijakan kufur Jepang yang memerintahkan setiap orang pada jam 07.00 untuk menghadap arah Tokyo menghormati kaisar Jepang yang dianggap keturunan dewa matahari sehingga beliau ditangkap dan dipenjara 8 bulan.

Menjelang kemerdekaan kaum santri pun terlibat dalam penyusunan  undang-undang dan anggaran dasar republik Indonesia yang diantaranya melahirkan Piagam Jakarta. Namun, oleh golongan nasioalis sekuler Piagam Jakarta tersebut dihilangkan sehingga kandaslah impian mendirikan negara Islam Indonesia.

Peran Pesantren Di Era Kemerdekaan

Pada masa awal-awal kemerdekaan kalangan santri turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. KH. Hasyim Asy'ari waktu itu mengeluarkan fatwa wajib hukumnya mempertahankan kemerdekaan. Fatwa tersebut disambut positif  oleh umat Islam sehingga membuat arek-arek Surabaya dengan dikomandoi Bung Tomo dengan semboyan “Allahu Akbar!! Merdeka atau Mati” tidak gentar menghadapi Inggris dengan segala persenjataannya pada tanggal 10 November. Diperkirakan 10 ribu orang tewas pada waktu itu namun hasilnya, Inggris gagal menduduki Surabaya.

Setelah perang kemerdekaan pesantren mengalami ujian kembali dikarenakan pemerintahan sekuler Soekarno melakukan penyeragaman atau pemusatan pendidikan nasional yang tentu saja masih menganut sistem barat ala Snouck Hurgronje. Akibatnya, pengaruh pesantren pun mulai menurun, jumlah pesantren berkurang, hanya pesantren besar yang mampu bertahan. Hal ini dikarenakan pemerintah mengembangkan sekolah umum sebanyak-banyaknya. Berbeda pada masa Belanda yang terkhusus untuk kalangan tertentu saja dan disamping itu jabatan-jabatan dalam administrasi modern hanya terbuka luas bagi orang-orang bersekolah di sekolah tersebut.

Pada masa Soekarno pula pesantren harus berhadapan dengan kaum komunis. Banyak sekali pertikaian ditingkat bawah yang melibatkan kalangan santri dan kaum komunis. Sampai pada puncaknya setelah peristiwa G.30.S PKI, kalangan santri bersama TNI dan segenap komponen yang menentang komunisme memberangus habis komunisme di Indonesia. Diperkirakan  500 ribu nyawa komunis melayang akibat peristiwa ini, kepala seorang komunis dipajang disepanjang rel kereta api Malang. Peristiwa ini bisa dibilang merupakan chaos paling berdarah di republik ini namun hasilnya komunisme akhirnya lenyap dari Indonesia. Biarpun  demikian dengan jasa yang demikian besarnya pemerintahan Soeharto seolah tidak mengakui jasa pesantren. Soeharto masih meneruskan lakon pendahulunya yang tidak mengakui pendidikan ala pesantren. Kalangan santri dianggap manusia kelas dua yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dan tidak bisa diterima menjadi pegawai-pegawai pemerintah. Agaknya hal ini memang sengaja direncanakan secara sistematis untuk menjauhkan orang-orang Islam dari struktur pemerintahan guna melanggengkan ideologi sekuler. Namun demikian pesantren pada kedua orde tersebut tetap mampu menelorkan orang-orang hebat yang menjadi orang-orang penting di negara kita seperti KH.A. Wahid Hasyim, M. Nastir, Buya Hamka, Mukti Ali, KH. Saifuddin Zuhri dan lain-lain.


Peran Pesantren Di Era Reformasi Sampai Sekarang

Akibat kebijakan rusak Soeharto pemerintahan pun dipenuhi orang-orang abangan yang tidak tahu agama sehingga terjadilah korupsi, kolusi, dan berbagai macam bentuk kerusakan lainnya. Selain itu politik “keseimbangan” yang diterapkannya menyebabkan pesantren yang kebanyakan milik NU kehilangan perannya di lingkungan pemerintahan. Pemerintah lebih suka memilih Muhammadiyah yang merupakan rival NU untuk menempati beberapa pos penting pemerintahan.

Pada era reformasi yang diantara diprakarsai oleh Gus Dur dan Amien Rais dari kalangan NU dan Muhammadiyah, kaum santri mulai bangkit. Partai-partai yang berbasis santri pun bermunculan. NU yang tidak puas atas hegemoni orang luar NU di PPP mendirikan PKB. Kalangan yang tidak puas dengan PKB mendirikan PKU, PNU sampai yg terakhir PKNU. Dari muhammdiyyah lahir PAN dan PBB. Muncul pula PKS yang banyak terinspirasi gerakan dakwah Ikhwanul Muslimin yang belakangan mencuri perhatian. Namun sayangnya mengapa umat islam bisa dengan mudahnya terpecah belah.Pada masa ini pula muncul untuk pertama kalinya presiden dari alumni pesantren yakni Gus Dur. Namun karena kesekuleranya yg tak jauh beda dari pendahulunya serta sikapnya yg kontroversial menyebabkan ia ditinggalkan kyai-kyai yg mendukungnya. Mulai banyak muncul pula dari alumni pesantren yg mempunyai posisi penting seperti Saefullah Yusuf, Hidayat Nur Wahid, Said Agil Siraj, dan tak lupa syaikhuna KH. Maemun Zubair.

Pada masa ini pesantren kembali mengalami ujian berat. Ketika merebak isu terorisme, pesantren mendapat tuduhan sebagai sarang teroris. Pemerintah pun mulai menekan dan mengawasi pesantren dengan menyebar agen intelejennya. Seiring berlalunya waktu tuduhan itu pun mulai menguap lenyap. Namun ujian yang paling berat dan berbahaya adalah dengan menjamurnya virus sipilis (sekulerisme, pluralisme, dan liberalisme) yang justru diusung dan digembar-gemborkan orang-orang dari pesantren sendiri. Akibatnya banyak pondok pesantren yang mulai tertular virus tersebut. Semoga Allah melindungi kita dari paham-paham sesat tersebut!

wassalamu"alaikum wr wb